Wednesday 22 April 2015



.......SeSaaT BaHaGia............
Tenang....
kau lamarlah ku kembali..
resah...
kau berlalulah pergi...
sepi...
pergilah kau bersama pewana...
damai....
kau hadirlah dgn pergertian
lara...
usah kau sentuh naluriku...
senyum.....
kau ukirkanlah dirimu dibibirku
sendu ...
usah kau menari di mataku
KeRANa SemUAnYa TeLah TeRcIpta....

Tuesday 14 April 2015



SEPI DAN RINDU KU
Sepi petang membuka rindu
Nyanyian unggas melagu sayu
Sang bayu berpuput malas
Hati bermain sendirian
     Sepi petang bersama rindu
     Bumi bagai tak berpenghuni
     Ombak tidak lagi bergelora
     Pohon melambai kaku
Rindu yang hampir
Rindu yang pilu
Menjadi tamu
Menyeri di kuntum hati
       Rindu yang hadir
        rindu yang panas
        meniup bicara hati
        inginkan teman seiringan
Sepi dan rindu
Menjadi pacar sejati
Dalam meniti bilang hari
Yang kian membara
Yang wujud dalam penantian.


JOM KITA BERPANTUN - - 3

Dari kota singgah ke desa
Hendak mengait buah rambutan
bila agaknya dapat bersua
terlalu lama rindu di simpan

Dari kota singgah ke desa

Hendak mengait buah rambutan
turuti segala perintah yang maha esa
syurga menanti sebagai ganjaran

Dari kota singgah ke desa

Hendak mengait buah rambutan
pabila dua hati sedang dilamun cinta
org sekeliling mmg tak diendahkan

Dari kota singgah ke desa

hendak mengait buah rambutan
mencari cinta memunggah seksa
bertambah sakit putusnya ikatan

Dari kota singgah ke desa

hendak mengait buah rambutan
masa bercinta manis belaka
bila putus celakalah badan

Dari kota singgah ke desa

hendak mengait buah rambutan
sampai sekarang masih terasa
senyuman manis yang cik berikan

Dari kota singgah ke desa

hendak mengait buah rambutan
bila merindu terkulai rasa
ku sisip kasih dalam lipatan

Tepak perak berisi selasih

sireh berlipat buat jambangan
bibir tersenyum menyimpul kasih
dalam rinduan jiwa berangan

Cari lah hamba di hujung kampung
Puas mencari berpatah arah
Cinta di hati tinggi menggunung

Tangan tak sampai hati berdarah


Coretan kipas berbelak warna
Lukisan tangan si anak dara
Longgar ikatan si kain sutera

Terpaksa di lepas walau tak rela.


Dari kota singgah ke desa
Jalan jalan berdua bertiga
Wahai sue yang cantik lawa

Apa susah jumpa lah dia


Sireh pinang di dalam rakit

buat hantaran si anak dara
cinta dan kasih bukan sedikit
jiwa dan raga pertaruhannya

Buah pulasan masak merah

matang ranum dihujung dahan
hati memulas tak tahan lah
dah dating pun rindu rinduan

Buat tapai pakai ragi

lupa ubi ditanak hangus
jangankan dikaki langit aku menanti
dihujung dunia pun kan ku tunggu terus

Tepak sireh bersulam pinang

terdapat juga sedikit kapor
kalau kasih dah hak orang
silap nanti kepala bertelor

Diselak pawana membawa ke dangau

asyik bercinta pandang pandangan
sudah dipanah maripat angau
sesat jiwa karam dilautan

Saturday 11 April 2015





ANDAINYA

Andainya aku bisa pergi
Pasti telah lama aku membawa diri
Andainya ini cuma mimpi
Pasti aku tak ingin tidur lagi
Tapi semua itu adalah realiti
Realiti yang harus aku hadapi
Maaf bukanlah satu lafaz yang mudah
Yang bisa menjadi penawar
Buat hati yang terluka….
Kelu lidah
Hilang bicara
Hanya tangisan
Berlagu sendu
Luka di tangan nampak berdarah
Luka di hati siapa yang tahu…
Telah kucuba berkali
Untuk tak melukai
Tapi itu juga yang terjadi
Bukan hati tak memahami
Cuma jiwa ini
Terlalu sukar untuk dimengerti….
Tiada lagi bicara
Andai hanya menambah luka
Biarlah segala-galanya berlalu
Dibawa angin lalu
Kepada angin kusampaikan
Salam kerinduan buatmu….





EMBUN PAGI
Apakah engkau Adakah kita Butiran-butiran yang terkumpul di dedaunan Membawa kesejukan..
Itukah kita Saat resah jiwa menjadikan dedauan patah Tertunduk kepada titah alam Rentah..hati merapuh
Embun pagi Setitis menitis dibumi membawa sejuk pada jiwa dan nurani Hingga rindu seakan tiada habis Pada sebuah nama

Friday 10 April 2015


BIARKAN KENANGAN PERGI 
Biarkan kenangan itu berlalu pergi.....
usah ditangisi kelukaan semalam
perginya bersama cinta nan rapuh
mudah terkulai dek arus masa.....
 
Biarkan kenangan itu berlalu pergi.....
usah ditanya kenapa dan mengapa
biarkan ianya lenyap ditelan keadaan
lalu balutkanlah hatimu yang robek
terkoyak dengan kepalsuan
janji penuh bermadu
di bibir mulut namun di hati beracun.....
 
Biarkan kenangan itu berlalu pergi.....
pergi beserta hembusan dingin tak bermakna
pergi bersama gelora jiwa terluka
usah dipinta kembali bertaut
usah dirayu kembali bersemi
kerana yang patah kan tumbuh
yang hilang kan berganti
walau tak seindah dan serupa
tapi lebih bererti dan bermakna
pada hati..jiwa dan terbukti 
setia dalam janji.

Sunday 5 April 2015



LUAHAN RINDU
Subuh meniti pagi
Dalam sepi aku sendiri
Menghitung masa beredar
Yang pasti tidak tertinggal
Dalam pinggir harapan
Selalu terbias dek rindu
Membara bagai menyala
Laksana mentari petang
Pulang ke kamar beradu.
Semakin lama rindu ini
Semakin semarak di dada
Ingat pada zaman anak-anak
Ingat pada usia remaja terindah
Warna warna pelangi
Yang baru tumbuh
Di muka lelangit bumi
Indah dan asyik.
Walau masa begitu pantas
Mengejar usia matang
Hati belum puas
Menatap rindu yang bersepai
Di gigi pantai
Melukis dambaan kasih sayang
Pada bayu pagi yang nyaman
Menusuk dingin ke tubuh.
Aku terjaga dari lena
Yang sekejap
Terusik hati merangkap sepi lara
Rindu pun menggamit
Pada suara sepi di luar jendela
Ingat detik percintaan
Namun masih terlalai
Biar siang berkunjung tiba
Terdetik hati merindu sayang
Yang belum terbalas
Hiba dan terisak
Sepi sendirian
Dalam luahan rindu.